room5la.com – Tragedi melanda Uganda setelah tanah longsor besar menghantam Kabupaten Bududa di wilayah timur negara tersebut pada Selasa, 28 November 2024. Bencana ini menewaskan sedikitnya 15 orang, sementara 113 lainnya masih dinyatakan hilang. Longsor dipicu oleh hujan deras yang melanda daerah tersebut selama beberapa hari terakhir, membuat lereng-lereng bukit menjadi tidak stabil.
Kejadian di Lokasi
Tanah longsor terjadi di beberapa desa yang terletak di kaki Gunung Elgon, wilayah yang terkenal rentan terhadap bencana serupa. Beberapa rumah warga tertimbun material longsoran, seperti tanah, batu, dan batang pohon. Tim penyelamat menghadapi tantangan besar akibat sulitnya akses ke lokasi bencana dan cuaca yang tidak bersahabat.
Menurut salah seorang saksi, longsor terjadi secara tiba-tiba pada dini hari saat sebagian besar penduduk sedang tidur. “Kami mendengar suara gemuruh dan tanah bergeser dengan sangat cepat. Tidak ada waktu untuk menyelamatkan apa pun,” ungkap seorang warga yang selamat.
Upaya Penyelamatan
Tim tanggap bencana dari pemerintah Uganda bersama relawan lokal dan lembaga kemanusiaan internasional terus bekerja untuk mencari korban yang hilang. Menggunakan alat berat dan pencarian manual, mereka berusaha menyingkirkan timbunan material longsoran.
Namun, harapan menemukan korban selamat semakin menipis seiring berjalannya waktu. “Kami berlomba dengan waktu. Hujan yang terus turun juga memperburuk situasi, meningkatkan risiko longsor susulan,” kata seorang petugas penyelamat.
Pemerintah telah mendirikan tempat penampungan darurat bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Layanan medis dan bantuan logistik, seperti makanan dan air bersih, terus didistribusikan.
Kerentanan Bududa terhadap Longsor
Kabupaten Bududa berada di zona yang rawan bencana tanah longsor. Lereng curam dan curah hujan tinggi membuat wilayah ini sering mengalami longsor, terutama selama musim hujan. Perubahan penggunaan lahan, seperti penebangan hutan untuk lahan pertanian, juga memperburuk risiko bencana.
Para ahli lingkungan telah berulang kali mengingatkan pentingnya mitigasi bencana di daerah tersebut, termasuk program reboisasi dan relokasi penduduk dari zona berbahaya. Namun, implementasi kebijakan ini masih menghadapi banyak hambatan.
Respon Internasional dan Solidaritas
Berita tanah longsor ini telah memicu simpati internasional. Beberapa negara dan organisasi kemanusiaan menawarkan bantuan, baik dalam bentuk dana maupun tenaga ahli. Uganda kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mengelola dampak bencana sekaligus merencanakan langkah-langkah pencegahan di masa depan.
Kesimpulan
Tanah longsor di Bududa menjadi pengingat bahwa mitigasi dan kesiapsiagaan bencana harus menjadi prioritas, terutama di wilayah rawan seperti Uganda. Tragedi ini juga menyoroti perlunya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional dalam menghadapi risiko bencana alam.
Warga yang terkena dampak longsor kini membutuhkan dukungan penuh untuk bangkit dari tragedi ini, sementara perhatian global harus diarahkan pada solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.