room5la.com – Jakarta, 1 Januari 2025 — Kombes Pol. Donald Simanjuntak, yang menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, telah dipecat secara tidak hormat setelah mengikuti sidang etik terkait dugaan pemerasan terhadap penonton acara Djakarta Warehouse Project (DWP). Dalam sidang yang berlangsung pada awal Januari 2025, selain Kombes Donald, dua oknum polisi lainnya juga diberi sanksi serupa, yaitu pemecatan dari institusi kepolisian.
Kasus ini bermula ketika sejumlah anggota Polda Metro Jaya diduga melakukan pemerasan terhadap para pengunjung yang hadir dalam acara DWP. Para oknum polisi tersebut disebut-sebut memanfaatkan posisinya untuk menuntut sejumlah uang dari para penonton acara musik yang berlangsung pada bulan Desember 2024.
Kombes Pol. Donald Simanjuntak, yang bertanggung jawab atas satuan narkoba Polda Metro Jaya, awalnya menjadi sorotan setelah beberapa laporan menyebutkan bahwa ia terlibat dalam pemerasan tersebut. Meskipun sempat membantah tuduhan tersebut, keputusan sidang etik akhirnya menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan kode etik kepolisian.
Menanggapi keputusan tersebut, Kombes Donald Simanjuntak mengajukan banding terhadap sanksi pemecatan yang dijatuhkan kepadanya. Namun, meskipun banding dilakukan, keputusan sidang etik menunjukkan komitmen Polda Metro Jaya untuk menjaga integritas institusi kepolisian dan memastikan bahwa oknum yang melanggar akan mendapatkan sanksi tegas.
Dalam keterangannya, Kapolda Metro Jaya menyatakan bahwa tindakan pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi merupakan pelanggaran serius yang tidak bisa ditoleransi. “Kami akan terus menegakkan disiplin dan kode etik di tubuh kepolisian, dan tidak ada tempat bagi mereka yang mencoreng citra institusi ini,” tegasnya.
Pemecatan terhadap Kombes Donald Simanjuntak dan dua oknum polisi lainnya menjadi peringatan keras bagi anggota kepolisian lainnya untuk selalu menjaga profesionalisme dan etika dalam menjalankan tugas. Diharapkan, keputusan ini juga akan memberi dampak positif dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian, khususnya di wilayah Polda Metro Jaya.
Kedepan, Polda Metro Jaya akan terus berupaya untuk memperbaiki sistem internal dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang.