Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang Myanmar pada Jumat malam (29/3), menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Warga setempat berhamburan keluar rumah saat getaran kuat terasa di beberapa wilayah. Meski cukup signifikan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa ini tidak berdampak pada wilayah Indonesia.
Dampak Gempa di Myanmar
Menurut laporan awal dari otoritas setempat, gempa yang berpusat di wilayah tengah Myanmar ini menyebabkan beberapa bangunan retak, termasuk rumah warga dan fasilitas umum. Beberapa wilayah juga mengalami pemadaman listrik akibat guncangan tersebut.
“Kami masih melakukan pendataan terkait jumlah bangunan yang terdampak serta kemungkinan adanya korban jiwa,” ujar seorang pejabat setempat yang dikutip oleh media lokal. Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan mengenai korban jiwa, tetapi tim penyelamat terus bekerja untuk menilai dampak lebih lanjut.
BMKG Pastikan Tak Berdampak ke Indonesia
BMKG dengan cepat mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gempa ini tidak memiliki dampak terhadap Indonesia, baik dari segi guncangan maupun potensi tsunami. Hal ini dikarenakan jarak episentrum gempa yang cukup jauh dari wilayah Indonesia serta karakteristik tektonik yang tidak berhubungan langsung dengan zona aktif di Nusantara.
“Gempa di Myanmar ini terjadi akibat aktivitas tektonik lokal di sana. Tidak ada hubungan langsung dengan lempeng yang aktif di Indonesia, sehingga masyarakat di Tanah Air tidak perlu khawatir,” kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, melalui akun resminya.
Fenomena Gempa di Asia Tenggara
Myanmar, yang terletak di zona seismik aktif, memang kerap mengalami gempa bumi. Negara ini berada di jalur pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, yang sering kali memicu aktivitas seismik. Dalam beberapa tahun terakhir, Myanmar beberapa kali diguncang gempa besar yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Indonesia sendiri juga merupakan negara yang rawan gempa karena berada di Cincin Api Pasifik. Namun, karena gempa di Myanmar terjadi di luar jalur subduksi yang berpengaruh pada wilayah Indonesia, maka dampaknya tidak terasa hingga ke Tanah Air.
Warga Diminta Tetap Waspada
Meskipun gempa Myanmar tidak berdampak pada Indonesia, BMKG tetap mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi gempa di dalam negeri. Indonesia sendiri sering mengalami gempa akibat pergerakan lempeng tektonik, seperti yang terjadi di beberapa wilayah dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada berita hoaks yang beredar di media sosial,” tambah Daryono.
Kesimpulan
Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang Myanmar memang menyebabkan kerusakan pada bangunan, namun tidak berdampak pada Indonesia. BMKG memastikan bahwa gempa ini terjadi akibat aktivitas tektonik lokal dan tidak berhubungan dengan jalur gempa di Indonesia. Meski demikian, masyarakat di Tanah Air tetap perlu waspada terhadap potensi gempa di dalam negeri.
Untuk berita dan informasi lebih lanjut mengenai bencana alam serta kejadian penting lainnya, tetap ikuti update terbaru di room5la.com.