https://room5la.com/

Selingkuh itu ibarat duri dalam hubungan. Sekali tertancap, sakitnya bisa bertahan lama. Tapi kalau ngomongin perselingkuhan, mana yang lebih menyakitkan: selingkuh emosional atau selingkuh fisik? Artikel ini akan mengupasnya secara santai, khas Room5la.com!

Selingkuh Fisik: Bukti Nyata yang Sulit Diterima

Selingkuh fisik adalah ketika pasangan terlibat hubungan intim dengan orang lain. Ini sering dianggap sebagai bentuk perselingkuhan paling jelas dan konkret karena ada bukti nyata yang bisa menghancurkan kepercayaan. Buat banyak orang, selingkuh fisik terasa seperti pengkhianatan besar karena melibatkan tubuh dan gairah yang seharusnya hanya untuk pasangan.

Tapi, apakah itu berarti selingkuh fisik lebih menyakitkan? Tidak selalu. Beberapa orang berpendapat bahwa meskipun selingkuh fisik menyakitkan, jika tidak ada perasaan yang terlibat, maka masih ada kemungkinan untuk memperbaiki hubungan. Yang penting, si pelaku benar-benar menyesal dan siap berubah.

Selingkuh Emosional: Ketika Hati Berpaling ke Orang Lain

Di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa selingkuh emosional lebih menyakitkan. Selingkuh jenis ini terjadi saat pasangan memiliki keterikatan emosional dengan orang lain—curhat, berbagi kebahagiaan, bahkan menyimpan rasa sayang yang seharusnya hanya untuk pasangan resminya.

Kenapa ini bisa lebih menyakitkan? Karena selingkuh emosional sering kali lebih dalam dan sulit diputus. Orang yang terlibat dalam selingkuh emosional biasanya merasa lebih dimengerti dan lebih terhubung secara emosional dengan orang ketiga dibanding dengan pasangannya sendiri. Akibatnya, perasaan cinta dalam hubungan asli bisa terkikis perlahan-lahan.

Mana yang Lebih Menyakitkan?

Jawabannya? Tergantung.

Setiap orang punya batas toleransi yang berbeda dalam menghadapi perselingkuhan. Ada yang merasa bahwa selingkuh fisik lebih buruk karena pengkhianatan terhadap komitmen tubuh. Tapi ada juga yang lebih hancur dengan selingkuh emosional karena merasa tidak lagi menjadi orang yang paling berarti bagi pasangannya.

Namun, jika dilihat dari dampaknya dalam jangka panjang, selingkuh emosional cenderung lebih berbahaya. Kenapa? Karena hubungan emosional sulit diputus dan bisa berkembang menjadi selingkuh fisik. Selain itu, jika hati sudah berpaling, kembali membangun kepercayaan bisa jauh lebih sulit dibandingkan dengan sekadar menyembuhkan luka dari perselingkuhan fisik.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Salah Satunya?

Kalau kamu mengalami salah satu atau bahkan kedua jenis perselingkuhan ini dalam hubunganmu, yang pertama harus dilakukan adalah berhenti menyalahkan diri sendiri. Ini bukan salahmu sepenuhnya, dan hubungan memang butuh usaha dari dua belah pihak.

Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Beri Waktu untuk Mencerna – Jangan langsung mengambil keputusan saat masih emosional. Pahami perasaanmu dulu.
  2. Komunikasi Terbuka – Jika pasangan masih ingin memperbaiki hubungan, bicarakan dengan jujur dan tanpa menyalahkan.
  3. Tetapkan Batasan yang Jelas – Kalau memutuskan untuk bertahan, buat kesepakatan baru tentang batasan dalam hubungan agar kejadian serupa tidak terulang.
  4. Cari Bantuan Profesional – Kalau terlalu sulit menghadapi sendiri, konseling bisa jadi jalan terbaik.

Kesimpulan

Selingkuh, baik emosional maupun fisik, sama-sama menyakitkan dengan cara yang berbeda. Tidak ada yang benar-benar “lebih ringan” karena setiap orang merasakannya dengan cara berbeda. Yang jelas, hubungan yang kuat adalah yang dibangun dengan kepercayaan dan komunikasi yang baik.

Jadi, apakah kamu pernah mengalami salah satunya? Atau mungkin punya pendapat berbeda? Yuk, share pengalaman atau pendapatmu di Room5la.com!

By admin